Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli ✓Nilai 100

Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli - Beberapa waktu lalu banyak yang mencari informasi terkait "Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli?" Sebenarnya hal ini pula yang memberi inspirasi kepada kami dalam pembuatan situs Nilai 100 ini. Sebuah situs yang berisi informasi seputar dunia pendidikan khususnya, dan informasi atau pengetahuan umum lainnya.

Memang cukup menarik bila kita membahas mengenai Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli terlebih untuk Anda yang saat ini memang sedang mencarinya. Seperti yang tertulis pada judul kita akan membahas tentang "Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli" secara lengkap, mulai dari awal hingga akhir dan kami menyusunnya sedemikian rupa supaya para pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Baiklah yuk langsung disimak saja.

Uraian Lengkap Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Karakteristik Wirausaha? Mungkin anda pernah mendengar kata Karakteristik Wirausaha? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, pengertian menurut para ahli, ciri, hakekat, kemampuan, peran, mitos, faktor, sikap, modal, karakteristik, keuntungan dan kerugian. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

10 Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli Bygrave Secara Lengkap

Pengertian Kewirausahaan

Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.


Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan. Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.


Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.


Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.


Sejarah Kewirausahaan

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.


Pengertian Karakteristik Wirausaha Menurut Para ahli

Berikut ini terdapat pendapat dari Bygrave mengenai karakteristik wirausaha, yakni sebagai berikut:

1. Dream

Seorang wirausaha memiliki kebutuhan mengenai futur pribadi dan bisnisnya serta memiliki keahlian untuk menciptakan impiannya.


2. Decisiveness

Seorang wirausaha ialah orang yang tidak bekerja lelet. Mereka membuat hasil secara akurat, namun banyak perincian. Kelajuan dan akurasi dalam mengambil keputusan sebagai salah satu rahasia sukses dalam berbisnis.


3. Doers

Seorang wirausaha akan langsung mengambil tindakan keputusan yang ingin dicapainya. Mereka menjalankan aktivitas secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menahan-nahan peluang yang bagus di dalam berbisnis.


4. Determination

Seorang wirausaha menjalankan aktivitasnya dengan penuh kepedulian dan kewajiban yang tinggi dan tidak mau angkat tangan meskipun haluan pada hambatan atau gangguan dalam berbisnis.


5. Dedication

Seorang wirausaha yang mengabdi mengenai bisnisnya, adakala mendedikasikan kebutuhan keluarganya untuk beberapa waktu.


6. Devotion

Seorang wirausaha akan menyenangi bisnis dan produk yang diperolehnya. Kondisi tersebut yang memotivasi kesuksesan di dalam memasarkan produk yang diperolehnya.


7. Details

Wirausaha sangat menyoroti aspek-aspek penting secara detail. Mereka tidak mau melepaskan aspek-aspek kecil yang bisa mengalangi aktivitas usahanya.


8. Destiny

Seorang wirausaha berkewajiban mengenai peruntungan dan tujuan yang akan diraihnya. Dia sebagai seseorang otonom dan tidak mau bersandar kepada orang lain.


9. Dollars

Seorang wirausaha tidak mementingkan kekayaan. Semangat bukan hanya persoalan uang. Uang diibaratkan menjadi ukuran keberhasilan bisnisnya. Ia berpendapat apabila tercapai dalam bisnis, ia pantas memperoleh keuntungan, komisi maupun hadiah.


10. Distribute

Wirausaha Bersikap membagikan kepemilikan dalam bisnisnya kepada orang-orang tangan kanannya, yakni orang-orang yang responsif dan mau dianjurkan untuk mendapatkan kesuksesan di bidang bisnis.

Dari kesimpulan diatas, kita bisa menguraikan karakteristik wirausaha yang harus dimiliki oleh pebisnis, yakni sebagai berikut:

  • Berbudi pekerti luhur
  • Banting tulang dan ketaatan
  • Berdikari dan efisien
  • prestatif dan berakad tinggi
  • Berpikir positif dan berkewajiban
  • Bisa mengontrol emosi
  • Tidak melanggar janji
  • Belajar dari keahlian
  • Mengantisipasi risiko
  • Mengharapkan keperluan orang lain
  • Bekerja sama dengan orang lain
  • Memperoleh sesuatu untuk orang lain
  • Memperoleh motivasi untuk orang lain
  • Mencari jalan keluar bagi setiap persoalan
  • Memikirkan sesuatu sebelum beraksi
  • Memiliki sifat jujur
  • Kreatif dan inovatif
  • Berani mengambil setiap resiko yang ada

Ciri-Ciri Kewirausahaan

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri seorang wirausaha yaitu:

  1. Percaya diri
  2. Berorientasikan tugas dan hasil
  3. Pengambil risiko
  4. Kepemimpinan
  5. Keorisinilan
  6. Berorientasi ke masa depan
  7. Jujur dan tekun

Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:

  • Motivasi berprestasi
  • Kemandirian
  • Kreativitas
  • Pengambilan resiko (sedang)
  • Keuletan
  • Orientasi masa depan
  • Komunikatif dan reflektif
  • Kepemimpinan
  • Locus of Contro
  • Perilaku instrumental
  • Penghargaan terhadap uang.

Hakekat Kewirausahaan

Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :

  1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
  2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
  3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
  4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
  5.  Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
  6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Kemampuan Wirausahaan

Berikut ini adalah beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu:

  • Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
    mengatasi masalah.
  • Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
  • Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
  • Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.

Peran Wirausaha dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang. Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.

Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

  1. Menciptakan lapangan kerja
  2. Mengurangi pengangguran
  3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
  4. Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  5. Meningkatkan produktivitas nasiona

Mitos dalam Kewirausahaan

Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael Robert dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang menetang mitos tersebut, yaitu:

1. Wirausaha adalah pengambil resiko besar

  • Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung resiko yang akan diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya akan dapat dicapai.
  • Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.

2. Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai

  1. Yang mengubah restoran “fast food” McDonald’s menjadi raja dibidang “franchising” adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan, dan bukan pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.
  2. Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.

3. Inovasi hanya di perusahaan kecil

  • Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.
  • Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar ataupun kecil.

4. Inovasi adalah gagasan besar

Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana, misalnya “walkman” muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi berolahraga.


5. Wirausaha adalah pencetus gagasan saja

Seorang inovator terjun langsung menerapkan gagasannya.


6. Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri

  1. Wirausaha tidak sama dengan kapitalis.
  2. Wirausaha menggunakan sarana yang ada dengan cara baru.

7. Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius

  • Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan pengamatan terus-menerus atas restoran McDonald’s.
  • Fred Smith menghasilkan “undergraduate thesis” model distribusi barang kiriman kecil (parcel) dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya dinilai C- oleh dosennya, namun gagasannya setelah diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang sangat sukses.

8. Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan
Seperti ketrampilan dokter atau pengacara, ketrampilan kewirausahaan dapat dilatihkan.


Faktor yang Menyebabkan Wirausaha Gagal

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya yaitu:

  • Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan danpengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuatperusahaan kurang berhasil.
  • Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilanmengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasiperusahaan.
  • Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengaturpengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
  • Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekaligagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
  • Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yangmenentukan keberhasilan usaha
  • kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi danefektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dantidak efektif.
  • Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengahsetengahterhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.

Sikap Kewirausahaan

Berikut ini adalah beberapa sikap kewirausahaan yaitu:

  1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Modal Kewirausahaan

Berikut ini adalah beberapa modal kewirausahaan yaitu:

  • Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
  • Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
  • Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
  • Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.

Karakteristik Kewirausahaan

Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

KARAKTERISTIK

WATAK

Percaya diri dan Optimis

Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan Mampu mengambil resiko yang wajar
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
Keorisinalan Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha yaitu:

  • Keuntungan Berwirausaha

  1. Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
  2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
  3. Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.

  • Kerugian Berwirausaha

  1. Pengorbanan persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
  2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
  3. Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Karakteristik Wirausaha: Pengertian, Sejarah, Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Hakekat, Kemampuan, Peran, Mitos, Faktor, Sikap, Modal, Karakteristik, Keuntungan dan Kerugian Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Jika ulasan kami terkait Karakteristik Wirausaha Menurut Para Ahli ✓Nilai 100 ada yang masih kurang jelas, silahkan menanyakannya melalui kolom komentar yang terdapat di bawah artikel ini. Kami menyadari bahwa ulasan kami tersebut masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu jangan ragu-ragu untuk memberikan masukan kepada kami demi kemajuan situs ini. Terima kasih sudah membaca hingga selesai, sampai ketemu di postingan berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Billboard adalah ✓Nilai 100

Post Modern ✓Nilai 100

Cara Download Video Youtube Tanpa Software ✓Nilai 100